saat "katanya" cinta itu telah hilang


                 Aku terduduk bersila di bawah pohon rindang didepanku ada sebuah lapangan basket dan terlihat pemilik badan-badan tinggi tegap sedang mendrible bola kesana kemari...
                 Memori dalam otakku mulai memutar hal-hal yang terekam saat-saat indah dulu, satu per satu air mata mulai jatuh mengingat dahulu bagai pemandangan indah nan menyejukan sekarang hancur karena sang bencana alam menerpa...
                Aku dan dia memutuskan untuk menikah tiga tahun yang lalu setelah kita menjalani masa berpacaran selama satu tahun, bagi aku dan dia itu bukan waktu yang cepat untuk membulatkan tekad untuk menikah karena aku dan dia sudah merasa sangat cocok. Semuanya berjalan indah pernikahan yang aku idam-idamkan akhirnya terlaksana aku memiliki dia sepenuhnya...
                Tiga tahun menikah tak aku lewati dengan mulus, banyak halang rintang bak permainan dalam outbound yang memacu sel adrenalin ku. Aku dan dia lebih sering berlomba-lomba mengeraskan volume bicara, tidak ada lagi saling merendah seperti dulu saat kita masih berpacaran, tidak ada pelukan menghangatkan untuk melindungi, tidak ada kecupan di kening untuk menenangkan. Semua hilang. Iya semua hilang
                “ cintaku untuk mu telah hilang, aku tidak tahu sejak kapan dan kenapa jangan kaitkan ini dengan kehadiran orang ketiga atau semacamnya. Yang aku rasa hanya cintaku untukmu telah hilang” *sambil memeluk erat tubuhku*

                Begitu kata dia saat beberapa hari lalu, pelukannya terasa kaku, bukan pelukan menghangatkan untuk melindungi dan menenangkan. Pelukan dingin yang membuat aku membeku
Tahukah apa yang aku rasakan? Aku bagai ditusuk pisau yang tumpul merasakan sakit tapi tak mati, merasakan telah hilangnya cinta dia “katanya” tapi kita tak berpisah.

                
                 Masih terduduk disini dibawah pohon rindang dekat lapangan basket. Tempat ini adalah tempat aku bertemu dia pertama kalinya, dan otakku masih memutar memori-memori yang melukai tapi indah, sampai sekarang meski “katanya” cinta itu telah hilang tapi dirinya dan diriku masih belum berpisah, menjadikan ini keluarga kecil nan penuh kedinginan, yang pasti cintaku masih untuknya...

Komentar

Postingan Populer